Translate

SENIMAN BONSAI YOGYAKARTA (Bonsai Creator)

Bonsai bukan sekadar pohon mini yang ditanam dalam pot. kesan tua dan pertumbuhannya diatur, sehingga memandang bonsai ibarat menikmati pohon besar sebagaimana pohon di alam (natural). Meskipun, apa yang disebut alami  itu tidak selalu alam yang subur sehingga penampilan bonsai tidak selalu menjadi miniatur pohon besar yang anggun.



 Syarat yang lainnya, tanaman mini dalam pot tersebut seyogyanya berpenampilan menarik dan berbentuk indah. Sebutan “menarik dan indah” membuat bonsai  memasuki wilayah kesenian, tepatnya seni tumbuh atau Art of leaving .. 



 Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) telah menetapkan standar penilaian terhadap bonsai, yang memberikan batasan sebagai berikut; Bonsai adalah merupakan suatu hasil karya seni tanaman bernilai tinggi yang ingin menampilkan keindahan dan kesempurnaan dalam mengekspresikan keindahan alam.


 Karya seni bonsai merupakan hasil bentukan imajinasi seniman bonsai berdasarkan fenomena alam sebagai sumber inspirasinya. Sebagai suatu karya seni, maka keindahan karya seni bonsai sangat dipengaruhi oleh tingkat pemikiran dan wawasan sesuai dengan jiwa, cita rasa serta kepribadian seniman bonsai pembuatnya.


Merawat sebuah bonsai, bukan hanya membutuhkan penguasaan terhadap teknis botani, tetapi juga dituntut memiliki pemahaman dan insting seni rupa. Paduan antara teknik dan seni inilah yang perlu dikuasai secara seimbang oleh pecinta bonsai. Jika hanya menguasai teknis saja, maka hanya akan didapat bonsai yang sehat, tumbuh subur atau memiliki percabangan yang lengkap. Sementara kalau terlalu berat pada faktor estetis maka akan didapati bonsai yang memang indah dipandang namun bisa jadi tidak bertahan lama karena terserang penyakit, tidak sehat atau mudah keropos sampai akhirnya mati.


 Karena itulah maka ada yang menyebut bahwa bonsai ibarat “karya seni rupa yang tak pernah selesai”. Memang pada dasarnya bonsai adalah pohon yang hidup yang terus tumbuh dan mengalami perkembangan secara alami maupun direkayasa. Inilah bedanya dengan karya seni rupa pada umumnya, yang sudah statis pada kondisi semula (ketika diciptakan) dan tidak bakal berubah sampai kapanpun.

Sebagai sebuah karya seni rupa, maka bonsai akhirnya hadir dalam berbagai ragam penampilan. Pohon mini dalam pot itu bukan lagi hanya menjadi sebuah miniatur pohon besar, melainkan memunculkan sekian banyak gaya sebagaimana juga dalam karya seni rupa. Ada gaya natural yang memang mirip miniatur pohon aslinya. Ada gaya bonsai yang meliuk-liuk, tumbuh miring, gaya seperti pohon tertiup angin, atau juga gaya menggantung bagaikan air terjun. Pada mulanya hanya terdapat lima gaya bonsai, yaitu gaya formal, informal, tegak, wind swept (tersapu angin) dan gaya air terjun (cascade). Namun dalam perkembangannya jumlah gaya itu terus bertambah banyak hingga mencapai ribuan sehingga semakin sulit menemukan kosa kata yang tepat untuk menamakannya.
Perkembangan seni bonsai yang ditandai dengan munculnya gaya dan corak baru yang tidak lagi berpatokan pada pola tradisional dengan kaidah, aturan atau pakem tertentu yang mengikat, melahirkan garis-garis seni baru yang mempunyai gaya dan corak tersendiri. Hal ini dapat terjadi sesuai rentang perjalanan hidup dari obyek/materi yang digunakan.
Hanya saja, ini bedanya dengan seni rupa atau patung, bagaimanapun keindahan bonsai harus dipandang dari satu sisi lebih dulu. Dengan kata lain, setiap bonsai harus memiliki “wajah” dimana dari sudut itulah orang akan menilai kualitasnya. Perkara kemudian dilakukan penilaian dengan memandang dari samping kiri dan kanan, dari atas atau dari belakang serta pengamatan menyeluruh, itu semua merupakan pendukung yang ikut menentukan nilai bonsai ketika diamati dari tampak depan.
Karena itu dalam pameran bonsai selalu ditempatkan sketsel di belakangnya agar dengan mudah diketahui mana bagian depan dan belakangnya. Sketsel itulah yang juga ikut mendukung keberadaan bonsai sebagaimana peranan sketsel pada lukisan atau seni rupa dua dimensi. Justru di sinilah keunikan bonsai, yakni sebuah karya seni rupa tiga dimensi namun untuk menikmati keindahannya diperlakukan mirip karya seni rupa dua dimensi.

dikutip dari tulisan (henri nurcahyo)

4 komentar:

  1. bonsai karya pak koko sangat memberikan inspirasi dan hobi yang sangat kreatif jika anda ingin memeliki dan membeli silahkan datang ke daerah prambanan piyungan dijamin ngga bosen deh lihat kreasi nya pak koko sukses pak koko

    BalasHapus
  2. edisi Hunting serut untuk halaman rumah..
    Yang tahu mohon infonya Bozz...

    BalasHapus
  3. info yang bermanfaat sekali salam
    Budidaya

    BalasHapus